Stimulasi Refleks Primitif Bayi

30 July 2017

Gerak refleks adalah respon dari sistem saraf terhadap stimulus, dan tidak dilakukan dengan perencanaan. Bayi yang baru dilahirkan memiliki refleks pertama yang disebut refleks primitif. Gerakan-gerakan bayi mulanya tampak tidak terkoordinasi, hal ini merupakan respon dari luar terhadap stimulus ataupun sebagai bentuk ekspresi refleks bayi. Bayi memiliki impuls bergerak yang sangat kuat. Sebagian besar dari gerakan-gerakan tersebut pada awalnya tidak berarah dan tampak tidak bertujuan. Dalam proses pertumbuhannya, gerak refleks si kecil akan semakin berkurang dan digantikan dengan bentuk gerakan yang lebih disadari dan bertujuan.

Melalui stimulasi berbasiskan neurosains, dengan teknik pijatan atau saat ini lebih dikenal dengan baby spa, bayi dapat dilatih agar refleks primitifnya secara bertahap diambil alih oleh otak kognitif. Kemudian, refleks primitf ini dapat berubah menjadi gerak integrasi, yaitu gerak yang sudah terkoordinasi. Perkembangan refleks ini merupakan dasar bagi tiga fungsi kontrol, yaitu kontrol gerakan sadar postur, kontrol keseimbangan, dan kontrol koordinasi. Di dalam lingkungan, ketiga fungsi kontrol ini saling berhubungan.

Beberapa gerak refleks bayi yang perlu distimulasi terletak pada telinga bagian dalam. Ini merupakan refleks yang terhubung dengan mekanisme keseimbangan hingga pusat-pusat di otak yang terlibat dalam pengendalian tubuh, gerakan mata dan regulasi output gerak. Berikut adalah beberapa refleks primitif pada bayi yang perlu distimulasi agar berganti menjadi refleks integrasi yang berhubungan dengan mekanisme keseimbangan:

1. Refleks Mengisap

Refleks primitif ini dapat mengganggu perkembangan bicara si kecil. Ia berbicara tidak jelas karena kontrol otot-otot di mulut dan posisi lidah tidak bekerja dengan baik.

2. Refleks Menggenggam

Refleks primitif ini dapat memengaruhi kemampuan anak saat mengenggam sesuatu, contohnya cara memegang pensil saat menulis.

3. Refleks Tonik Leher

Refleks ini memengaruhi koordinasi antara bagian atas dan bagian bawah tubuh yang berhubungan dengan sebagian otot tubuh. Reflek primitif ini dapat dilihat pada anak yang memiliki postur duduk yang kurang baik. Jika tidak distimulasi, anak akan mendapatkan kesulitan saat duduk. Anak yang tak mampu melakukan koordinasi otak ke otot tengkuk hingga punggung akan sulit menopang tubuhnya untuk tegak.

Bunda dapat menghambat refleks primitif si kecil dengan upaya pemijatan atau baby spa berbasis neurosains. Manfaat baby spa sangat besar dan berpengaruh bagi refleks integrasi si kecil. Dengan baby spa, lambat laun bayi akan mampu mengendalikan dan mengurangi gerak refleks primitifnya.Yuk Bunda stimulasi gerak refleks primitif si kecil dengan baby spa!

Sumber:

Hisyam, Aien. 2013. Pembahasan Lengkap Zwitsal Baby Spa. Jakarta: PT Unilever Indonesia

Kartono, Kartini, Dra. 1986. Psikhologi Anak. Bandung: Penerbit Alumni (IKAPI)

Go to Top